Kisah Suami-Istri dengan Tiga Anak, Korban Tewas Tragedi Kartanegara
Batal Nikmati Liburan ke Singapura Hadiah dari Perusahaan
Kamis, 01 Desember 2011 – 08:08 WIB
"Kami dapat kabar itu tak lama setelah jembatan ambruk. Sungguh seperti tidak percaya," tutur Jumiarnah, kakak Rusmini, saat ditemui Kaltim Post (JPNN Group) di rumah duka, Gang Remaja, Loa Kulu, Rabu (30/11). Adiknya yang akhir-akhir ini rajin menggeluti bisnis jual beli perkakas rumah tangga merek Tupperware itu dipastikan berada di atas jembatan tersebut.
Ibu Rusmini, Rohayah (55), juga nyaris tak percaya bahwa putri keduanya itu hilang di jembatan bersama seluruh keluarganya. Akhirnya, beberapa jam kemudian dia menerima kabar ditemukannya si bayi Alisia. Hari kedua jembatan runtuh, Rusmini, Alisha, dan Aldi ditemukan. Ketiganya dimakamkan di satu liang di samping nisan Alisia.
Sejumlah tetangga korban bercerita, keluarga ini adalah keluarga bahagia. Budi, pria kelahiran Bandung, dikenal sangat menyayangi istri dan anak-anaknya. Sebelumnya, dia merantau ke Tenggarong dan kuliah di Universitas Kartanegara. Budi sempat bekerja di perguruan tinggi itu, lalu memulai karier di perusahaan pembiayaan kredit.
Istrinya, Rusmini, berhasil menjalankan bisnis jual beli perkakas rumah tangga. Dia bahkan mendapat hadiah dari perusahaan berangkat ke Singapura. "Semestinya, Rusmini dan Budi berangkat kemarin (Selasa (29/11). Tetapi, rencana tinggal rencana," kata Rohayah. (ekf/tom/jpnn/c4/iro)
Di antara belasan korban jiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara di Kalimantan Timur akhir pekan lalu, terdapat satu keluarga kecil beranggota lima orang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408