Kisah Suami yang Disuruh Istri Layani Si Bos yang Hot Mom..

jpnn.com - MIRA (bukan nama sebenarnya), 26, sangat percaya dengan suaminya, Donjuan, 28. Warga asal Kedung Asem, Surabaya itu yakin sang suami bisa menahan hasrat pada wanita lain. Mira pun meminta Donjuan pura-pura suka dengan si bos, Sephia, 40. Tujuannya supaya karirnya moncer dan materi terpenuhi. Namun, semuanya jadi berantakan.

Akhirnya, Mira pun benar-benar sakit hati pada Donjuan. Rasa sakit yang tak tertahankan itu akhirnya terluapkan di Pengadilan Agama (PA), Jalan Ketintang Madya, kemarin (18/11). 

Mira menggugat cerai Donjuan. Alasannya karena si suami telah berselingkuh dengan bosnya, Sephia yang dikenal sebagai hot mom.

Dari awal pembicaraan, Mira tampaknya tak mau disalahkan atas perselingkuhan yang dilakukan oleh suami dan bosnya itu. Bahkan, dia berdalih tak mengetahui perselingkuhan itu. Akan tetapi, lambat laun Mira mengakui bila memang awal perselingkuhan suami dan bosnya, justru atas inisiatif dirinya sendiri. 

"Habis...tiga tahun bekerja, suami gajinya segitu melulu. Ya akhirnya pas bosnya ganti cewek, tak suruh saja suami deketin dia supaya karir naik dan gaji nambah," jelas Mira di sela-sela proses pendaftaran gugatan cerai di PA seperti dilansir Radar Surabaya (JPNN Group).

Karena hanya dekat, Mira pun menolak jika awal hubungan suami dan si bosnya itu disebut selingkuh. Sebab, Donjuan selalu mengajak Mira dan kedua anaknya ketika jalan bersama Sephia. Selama ini Donjuan vs Sephia sering melakukan meeting di luar kota dengan kantor cabang lainnya.

Nah, ketika bersama, Mira tidak mengaku sebagai istri. Tapi, ia justru mengaku sebagai adik Donjuan. Karena hanya mengaku adik, ketika di hotel atau apartemen, Sephia, Mira, dan Donjuan sering satu kamar. Kadang Sephia satu ranjang dengan Mira, kadang pula ketiganya malah satu tempat tidur. 

Karena sering diperhatikan, Sephia yang merupakan janda anak satu pun akhirnya muncul benih-benih cinta di hatinya. Sephia juga sering curhat perasaan hatinya pada Mira. "Ya saya dengerin saja. Pikiran saya waktu itu kebutuhan ekonomi saya dipenuhi sang suami," paparnya.