Kisah Suami yang Positif HIV/AIDS, tapi Isteri dan Ketiga Anaknya Negatif

Tak Boleh Tukar Sikat Gigi, Pasang Alarm Minum Obat di HP

Kisah Suami yang Positif HIV/AIDS, tapi Isteri dan Ketiga Anaknya Negatif
Kisah Suami yang Positif HIV/AIDS, tapi Isteri dan Ketiga Anaknya Negatif
 

Fajar mengungkapkan, diskriminasi hanya akan berdampak buruk bagi siapa pun, tidak hanya bagi ODHA. Dia memisalkan, jika seseorang mendapat perlakuan diskriminasi, dia akan malu untuk terbuka tentang penyakitnya. Akibatnya, dia tidak mendapat pengobatan.

 

Konsekuensinya, karena tidak terbuka, orang-orang tidak tahu bahwa dia mengidap virus mematikan itu. Suami atau istrinya yang tidak diberi tahu bisa tertular. Penularan juga bisa berlanjut kepada anak keturunan mereka.

"Coba kalau terbuka sejak awal, mereka akan langsung mendapat penanganan dan bisa mencegah terjadinya penularan. Mereka takut mengaku karena risiko sosialnya terlalu buruk," katanya.

 

Leonnie dan Fajar menikah pada 2004. Itu berarti, Leonnie sudah hidup bersama Fajar selama hampir delapan tahun. Pada 2008, Fajar dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. Lelaki 34 tahun itu mengaku tidak tahu kapan dirinya tertular. Namun, yang dia ingat, pada kurun 1999 hingga 2000, dirinya sempat terjebak dalam dunia narkotika.

Tiga tahun lalu, Fajar Jasmin Sugandhi dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. Dia bersyukur, karena isteri dan ketiga anaknya tak tertular. Tapi Fajar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News