Kisah Sukses Adi, Sang Konselor Balai Galih Pakuan Usai 13 Tahun Jadi Pengguna 'Barang Haram'
jpnn.com, JAKARTA - Jalan hidup seseorang tidak pernah ada yang tahu. Seperti itulah yang dirasakan Adi (37), di suatu siang di langit Kota Hujan yang terasa teduh.
Selama dua tahun terakhir, dia mantap mengabdikan diri sebagai konselor Korban Penyalahgunaan NAPZA (KPN) di Balai Residen "Galih Pakuan" Bogor.
Namun, siapa sangka Sang Konselor KPN ini, pernah berada di lembah ‘hitam’ bergelimang barang ‘haram’ sebagai mantan KPN sejak usia belia.
"Jadi, saya kenal narkoba itu sejak tahun 2002 dan menjadi pemakai hingga tahun 2015," ungkap pria asal Riau, Pekanbaru itu.
Hidup Adi pun menjadi berantakan tidak karuan, seperti perubahan regresif dengan sulit berpikir jernih dan sering berkonflik, baik di kehidupan sosial maupun pribadi.
Kondisi getir saat istri minta cerai, anak-anak dan teman pun menjauh. “Di mata keluarga, saya dianggap sampah yang tidak berguna lagi," kenang Adi, getir.
Kendati menyandang stigma negatif yang melekat pada diri Adi, keluarga tidak menyerah dengan mengirim Adi ke pusat rehabilitasi narkoba di Jawa Barat.
"Saat itu, saya melewati proses hampir satu tahun lalu pulang dan beberapa bulan kembali relapse atau kambuh," terang Adi.
Adi (37) sukses menjadi konselor di Balai Galih Pakuan Bogor usai menjadi korban penyalahgunaan NAPZA. Simak kisahnya.
- Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan Korban Banjir Makassar
- Peksos Berperan Strategis Wujudkan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yang Profesional
- Banjir Pasuruan, Kemensos Kerahkan Puluhan Tagana
- Mensos Gus Ipul Naik Perahu Karet untuk Salurkan Bantuan Korban Banjir di Pandeglang
- Denny Sumargo, Novi & Agus akan Kembali Dipanggil Kemensos untuk Mediasi
- Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Angkie Yudistia Dukung Kampanye #SetaraBerkarya