Kisah Sukses Adi, Sang Konselor Balai Galih Pakuan Usai 13 Tahun Jadi Pengguna 'Barang Haram'
Kabar bahagia pun datang di akhir 2017, dia dinyatakan selesai rehabilitasi karena hasil perkembangan yang memuaskan.
Adi mulai berpikir untuk menjadi seorang konselor.
Keputusan menjadi konselor telah dipikirkan Adi secara matang. Dia diberi waktu beberapa hari untuk mengambil keputusan yang bersejarah dalam hidupnya.
"Saya ingin mengubah stigma negatif yang sudah melekat pada diri saya dan membuktikan kalau saya tidak seburuk yang mereka pikirkan," tandas Adi.
Adi resmi menjadi konselor di Balai Residen "Galih Pakuan" Bogor pada 2019 usai dua kali mengikuti rekrutmen dan kini lebih dari 20 Penerima Manfaat (PM) KPN yang dia tangani.
"Ada rasa bahagia ketika bisa melihat para PM kembali tersenyum, melihat mereka kembali pada kehangatan dan cinta kasih keluarga," kata Adi.
Selain bisa bangkit dari keterpurukan dan membantu sesama eks KPN, dia berhasil merekatkan kembali hubungannya dengan keluarga yang sempat berantakan.
“Alhamdulillah saya dengan keluarga sudah membaik. Ibu saya bersyukur bisa berkomunikasi lagi, begitu juga anak-anak saya kembali menemukan sosok ayah yang pernah hilang kini kembali dan peduli," jelas Adi.
Adi (37) sukses menjadi konselor di Balai Galih Pakuan Bogor usai menjadi korban penyalahgunaan NAPZA. Simak kisahnya.
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Mensos Gus Ipul Pantau Kebutuhan Pengungsi Erupsi Lewotobi, Bantuan Terus Bergulir
- Kemensos-Kitabisa Bersinergi, Serahkan Bantuan Atensi Pemerlu Pelayanan