Kisah Sukses Dokter Cantik, Awalnya Khawatir Buka Klinik, Kini Banyak Pasien dari Luar Negeri
jpnn.com - Awalnya, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Maya Devita merasa takut untuk berbisnis. Tapi dia akhirnya nekat membuka klinik kecantikan. Ternyata hasilnya bukan main. Kini pasien dr Maya yang berparas cantik itu pun banyak yang datang dari Amerika, Brunei, Singapura, Malaysia dan negara lainnya.
YESSY ARTADA, Jakarta
-----------------------------------
SUKSES dan punya jabatan tinggi tak membuat dokter Maya, yang berprofesi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin ini cepat berpuas diri. Sempat mengaku tidak pede untuk membuka klinik kecantikan sendiri, ibu dua anak ini lantas memberanikan diri di tahun 2012.
"Saya mulai bisnisnya 2012, langsung bukin klinik ini (Klinik Fedora-red). Dokter itu sebenarnya malas jadi pebisnis, tapi saya pikir kenapa tidak. Toh saya bisa menciptakan lapangan pekerjaan buat orang lain," ujar dokter Maya beberapa hari lalu di kliniknya, Jakarta Pusat.
Wanita yang gemar baca buku ini juga merasa terpanggil untuk menerapkan ilmu yang dia dapat selama menjadi dokter. Baginya ada kepuasan tersendiri bila bisa melihat pasien yang datang ke kliniknya, lantas pulang dengan senyum manis di wajahnya. Rasanya, tak ternilai dengan nominal uang.
"Datang tadinya mukanya bopeng-bopeng atau jerawat parah, terus akhirnya dia (pasien) datang lagi dengan muka yang lebih bagus. Itu luar biasa bagi saya, nggak ternilai," ucapnya.
Soal berapa banyak pasiennya, tak perlu diragukan lagi. Sebab, pasien dokter Maya tak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Namun hingga Amerika, Brunei, Singapura dan Malaysia.
Awalnya, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Maya Devita merasa takut untuk berbisnis. Tapi dia akhirnya nekat membuka klinik kecantikan. Ternyata
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408