Kisah Sukses Mantan Pengungsi Jalankan Usaha Toko Kelontong di Australia Selatan
"Saya tahu dari negara mana sebagian besar bahan makanan ini berasal dan apa yang disukai oleh konsuen," katanya.
"Jika barangnya tidak ada di sini, mereka biasanya memesan untuk saya carikan," kata Didar.
Mendapat bantuan putrinya
Untuk membantu melayani konsumen, putri Didar yang berusia 9 tahun, Raihana, sering turun tangan dan mengoperasikan mesin kasir.
Raihana, anak tertua dari pasangan Didar dan Basbanoo, mengaku suka membantu ayahnya sepulang sekolah dan di akhir pekan.
"Saya senang bisa menghabiskan waktu bersama ayahku," ujarnya.
"Meskipun kondisi penglihatannya semakin menurun, dia masih terus bekerja untuk kami," kata Raihana, bangga pada ayahnya.
Didar merupakan satu dari ribuan orang Hazara yang melarikan diri dari Afghanistan pada tahun 2008 dan berhasil tiba di Indonesia.
Setelah tinggal selama beberapa saat di Indonesia, Didar bersama pengungsi lainnya memulai perjalanan laut dengan yang berbahaya dengan perahu kayu ke Australia.
Didar Ali hafal hampir semua barang yang ada di tokonya hanya dengan menyentuh dan mencium baunya
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki