Kisah Sukses Mantan Pengungsi Jalankan Usaha Toko Kelontong di Australia Selatan
Masa depan toko
Meskipun Didar berusaha melupakan retinitis pigmentosa, kondisi penglihatan yang tak dapat diperbaiki lagi, namun dia tak bisa menghindarinya.
"Saya khawatir dengan kondisi penglihatanku karena membayangkan apa yang akan terjadi 10 tahun ke depan?" kata Didar.
"Jika penglihatanku masih sama, maka saya akan baik-baik saja. Tapi kalau terus menurun, itu jadi tantangan," ucapnya.
Tapi untuk sementara ini Didar dengan bantuan Raihana akan terus melayani konsumennya.
Raihana pun tampaknya akan tetap menemani ayahnya.
"Saya senang bisa belajar menjaga toko. Kalau sudah besar, kalau tidak mendapat pekerjaan lain, saya bisa jadi penjaga toko," ucap Raihana.
Didar menambahkan, "Hidupku cukup baik, saya bahagia sekarang."
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News
Didar Ali hafal hampir semua barang yang ada di tokonya hanya dengan menyentuh dan mencium baunya
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki