Kisah Sukses Mantan Pengungsi Jalankan Usaha Toko Kelontong di Australia Selatan

Masa depan toko
Meskipun Didar berusaha melupakan retinitis pigmentosa, kondisi penglihatan yang tak dapat diperbaiki lagi, namun dia tak bisa menghindarinya.
"Saya khawatir dengan kondisi penglihatanku karena membayangkan apa yang akan terjadi 10 tahun ke depan?" kata Didar.
"Jika penglihatanku masih sama, maka saya akan baik-baik saja. Tapi kalau terus menurun, itu jadi tantangan," ucapnya.
Tapi untuk sementara ini Didar dengan bantuan Raihana akan terus melayani konsumennya.
Raihana pun tampaknya akan tetap menemani ayahnya.
"Saya senang bisa belajar menjaga toko. Kalau sudah besar, kalau tidak mendapat pekerjaan lain, saya bisa jadi penjaga toko," ucap Raihana.
Didar menambahkan, "Hidupku cukup baik, saya bahagia sekarang."
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News
Didar Ali hafal hampir semua barang yang ada di tokonya hanya dengan menyentuh dan mencium baunya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia