Kisah Sukses Pengusaha Tiwul: Yosea Suryo Widodo
Sehari Produksi 1,2 Ton, Pemesan dari Malaysia hingga Hongkong

Dan yang membuat Yosea heran adalah konsumen dari tiwul dan gatot miliknya merupakan masyarakat menengah ke atas. Padahal, tiwul dan gatot umumnya hanya dikonsumsi oleh masyarakat kelas ekonomi biasa di pedesaan.
”Kalau dijual ke desa, malah tidak laku. Karena bagi orang desa, makanan tiwul sudah biasa. Bisa dibuat sendiri juga,” ungkapnya.
Dalam satu hari, dia mengaku bisa memproduksi 1,2 ton tiwul dan gatot. Masing-masing tersimpan dalam kemasan ukuran 400 gram. Dengan omzet usaha yang bisa mencapai Rp 40 juta per bulannya.
Selain dalam negeri, ternyata tiwul UD Riang juga sampai luar negeri. Dalam setiap bulannya, pemesanan untuk luar negeri bisa mencapai 1.500 pak. Sebanyak 1.000 pak dikirim ke Hongkong, sementara 500 pak dikirim ke Malaysia. (*/c1/abm)
MAKANAN tiwul (berbahan ubi kayu) masih dianggap sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Namun, di tangan Yosea Suryo Widodo, tiwul menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu