Kisah Sukses Rwanda, Negara Termiskin di Dunia Melawan COVID-19

Skema asuransi kesehatan yang berbasis komunitas juga melindungi hampir semua orang Rwanda.
"Pendekatan kesetaraan yang sistematis membuat semua orang bekerja sama dalam semangat solidaritas."
"Demikiankah bagaimana dengan sedikit uang, kami yang kurang kaya jika dibandingkan tetangga kami di Tanzania dan Kenya, bisa memiliki hasil yang lebih baik dalam mengelola COVID-19," katanya.
Mengapa nasionalisme vaksin Barat mungkin menghambat kesuksesan
Tetapi bahkan dengan hasil yang mengesankan seperti itu, satu-satunya jalan keluar dari pandemi ini adalah memastikan akses global ke vaksinasi.
Ketika negara-negara bersaing untuk mendapatkan pasokan dan menyuntikkan vaksin, nasionalisme vaksin muncul dan menunda akses ke negara-negara Afrika.
Di bawah inisiatif COVAX, Rwanda menerima pengiriman pertama hampir 350.000 dosis vaksin AstraZeneca-Oxford pada awal Maret.
Dalam kurun waktu sembilan hari, sekitar seperempat juta orang sudah divaksinasi.
Helikopter-helikopter milik militer angkatan darat dikerahkan untuk mendistribusikan dosis sampai ke tempat-tempat yang paling terpencil.
Dunia terperanjat ketika Amerika Serikat, gagal melindungi warganya dari COVID-19
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang