Kisah Sukses Rwanda, Negara Termiskin di Dunia Melawan COVID-19
Tapi Rwanda adalah negara di mana kepercayaan pernah benar-benar hancur.
Pada tahun 1994, genosida Rwanda menyebabkan ketegangan yang meningkat antara suku mayoritas Hutu dan populasi minoritas Tutsi.
Hutu menghadapi Tutsi dengan parang.
Menurut PBB, ada 1 juta orang dibantai hanya dalam 100 hari.
Banyak korban selamat yang masih memiliki bekas luka parang di leher mereka.
Mantan pemimpin Front Patriotik Rwanda, Paul Kagame, telah menjadi Presiden Rwanda sejak tahun 2000. Ia menjabat sebagai wakil presiden setelah genosida.
Paul juga dipuji karena membawa stabilitas ke negara itu dan untuk sejumlah catatan pembangunan.
Tetapi beberapa pihak menggambarkan Paul sebagai "diktator yang baik hati" dan prihatin pada penindasan serius terhadap perbedaan pandangan dan pendapat.
Dunia terperanjat ketika Amerika Serikat, gagal melindungi warganya dari COVID-19
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan