Kisah Sukses Seniman Visual Effects Indonesia Berkarya di Australia Sampai Menembus Hollywood
Beberapa seniman 'visual effects' asal Indonesia berhasil menembus layar industri perfilman Australia, di saat masalah gaji dan waktu kerja masih jadi tantangan mereka yang di dalam negeri.
Nathania Calosa Nema, asal Semarang, kini bekerja sebagai seniman efek visual, 'VFX compositor', di kota Adelaide.
Osa sudah pernah mengerjakan film Elvis, serial Netflix berjudul Man vs. Bee, dan film produksi Marvel yaitu Thor: Love and Thunder.
"Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, saya dari dulu sudah pengen banget," katanya.
"Berhubung saya pasti mau bertahan di industri ini, saya berharap bisa naik level dari junior ke mid dan lama-lama senior untuk bisa bantu yang junior."
Menurut Osa, panggilan akrabnya, industri perfilman di Australia saat ini sedang maju.
Karenanya tidak heran jika Pemerintah Australia memberikan visa bagi pekerja industri film, televisi, dan lainnya di dunia hiburan.
Osa sendiri menggunakan visa jenis 'Entertainment Activities stream' yang masa berlakunya maksimal dua tahun.
Beberapa seniman visual effects asal Indonesia berhasil menembus layar industri perfilman Australia, di saat masalah gaji dan waktu kerja masih jadi tantangan mereka yang di dalam negeri.
- Kabar Australia: Pulau Kanguru Akan Jadi Rumah Bagi Koala
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas