Kisah Sukses Seniman Visual Effects Indonesia Berkarya di Australia Sampai Menembus Hollywood

Menurutnya, beberapa dari mereka bahkan "asik diajak ngomong."
Di sela-sela syuting, pria asal Malang tersebut juga pernah bermain basket dengan aktor Simu Liu, yang berperan dalam film Shang Chi.
"[Momen berkesannya] mungkin yang waktu syuting Shang Chi saya diminta untuk menjadi Morris, binatang CGI. Jadi saya harus pakai tongkat atau main boneka pakai tali supaya aktornya bisa akting bersama dia," katanya.
"Kebetulan di adegan itu syuting bersama Ben Kingsley, Michelle Yeoh, dan Simu Liu, dan karena saya S1-nya Teater, ya akhirnya bisa main teater lagi."
Usaha untuk mendapat pengalaman
Tapi perjuangan Osa dan Davi untuk bisa sampai ke titik ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Osa yang pernah kuliah di Selandia Baru juga sempat bekerja part-time di kafe, sebelum akhirnya mendapat proyek Power Rangers Breast Morphers dan Power Rangers Dino Fury.
Sementara Davi pernah bekerja sebagai tukang cat bangunan, perawatan gedung, hingga aktor ekstra film.
Ia pun sampai pernah pindah ke Bangladesh untuk bekerja di bidang 'post-production' film, sembari membantu organisasi nirlaba dan gereja di sana.
Beberapa seniman visual effects asal Indonesia berhasil menembus layar industri perfilman Australia, di saat masalah gaji dan waktu kerja masih jadi tantangan mereka yang di dalam negeri.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia