Kisah Tentara Venezuela Pilih Desersi daripada Tembak Saudara Sendiri
Dalam berbagai foto dan video tampak pasukan keamanan tak segan menembaki penduduk yang tak membawa senjata. Yang paling brutal adalah saat kelompok pro-Maduro datang dengan mengenakan balaclava dan menghujani penduduk dengan peluru tajam.
"Kami sadar bukan itu yang kami inginkan. Jadi, kami pergi," ujar Sersan Mayor Wilfredo, salah seorang desertir yang diwawancarai The Washington Post, kemarin (25/2).
Saat ini para desertir tersebut ditampung di gereja Katolik di Cucuta, Kolombia. Gereja itu kini dijaga pasukan keamanan rahasia.
Mereka yang membelot hanyalah tentara kelas bawah, bukan para petinggi militer. Mereka yang punya jabatan masih pikir panjang untuk berpaling karena rata-rata terbelit kasus korupsi. (sha/c10/dos)
Seorang desertir militer Venezuela menelepon keluarganya. Begitu telepon ditutup, tentara yang masih berusia awal 20-an tahun itu tak kuasa menahan air mata
Redaktur & Reporter : Adil
- Puluhan Polisi Diberhentikan Tidak Dengan Hormat
- Karier 4 Polisi Ini Tamat setelah Dipecat Kombes Mokhamad Ngajib
- Prajuritnya Menyeberang ke Korea Utara, Pemerintah AS Kelabakan
- Bripka Andry Menyerahkan Diri ke Propam Polda Riau, Langsung Dipatsus
- Oknum Polisi di Kuansing Desersi setelah Menghamili Anak Gadis
- Bripka Arif Sukmawan Dipecat, AKBP Dimas: Saya Berharap Ini yang Terakhir