Kisah Tiga Pekerja Indonesia Berpuasa di Pedalaman Australia
Setiap tahunnya 1000 anak muda asal Indonesia bekerja dan berlibur di Australia di bawah skema Working Holiday Visa (WHV).
Jenis visa yang diterbitkan Pemerintah Australia ini memang diperuntukkan bagi mereka yang berusia antara 18-30 tahun, untuk menikmati liburan sambil bekerja.
Mereka tidak hanya bekerja di kota-kota besar namun juga menyebar ke berbagai kota pedalaman.
Bagaimana pengalaman mereka menjalani puasa di sana? Wartawan ABC Sastra Wijaya berbicara dengan tiga peserta WHV yang bekerja di berbagai sektor.
Fikri Yathir, Hamilton Island (Queensland)
Fikri Yathir, pemuda berusia 29 tahun, yang kini bekerja sebagai publik karya di Review Hotel, Hamilton Island, di negara bagian Queensland.
Publik karya adalah pekerjaan umum untuk memberesi sebuah tempat seperti membersihkan, membantu menyiapkan makanan dan lainnya.
Hamilton Island merupakan gugusan pulau yang di kawasan Great Barrier Reef yang terkenal dengan terumbu karangnya yang indah. Wajar saja jika di pulau tersebut terdapat banyak resor untuk mengakomodir para turis.
Dilahirkan di Makassar (Sulawesi Selatan), Fikri adalah tamatan S1 jurusan Antropologi Budaya dari UGM Yogyakarta, sebelum memutuskan untuk mengikuti program WHV.
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia