Kisah Tiga Pekerja Indonesia Berpuasa di Pedalaman Australia
Sejak tiba di Australia bulan April tahun 2017, Fikri sebelumnya pernah bekerja selama beberapa bulan di Melbourne sebelum pindah ke Hamilton Island.
Fikri merasa beruntung menghabiskan Ramadan tahun ini di Hamilton Island, karena cuacanya yang tidak terlalu dingin maupun panas, sehingga dia bisa menjalankan puasa dengan relatif mudah.
"Alhamdullilah sejauh ini saya tidak pernah bolong puasanya. Di sini godaannya kurang, karena tidak seperti di kota Melbourne, dimana banyak yang berjualan, di sini daerahnya sepi dan yang jualan terbatas," kata Fikri.
Di pulau tersebut, tidak ada masjid dan tidak banyak orang yang berpuasa seperti dirinya.
"Kadang saya tidak sahur karena telat bangun, dan lanjut puasa sampai waktu berbuka. Kadang di tempat kerja ada yang bertanya mengapa saya tidak makan siang, namun saya hanya mengatakan bahwa saya sudah selesai," kata Fikri.
Karena sendirian di Australia di bulan puasa, Fikri mengatakan dia kadang rindu dengan suasana bulan puasa di Indonesia.
"Keluarga saya di Indonesia suka kumpul-kumpul dan masak-masak, dan kemudian memposting foto di WA keluarga. Itu yang membuat saya kadang rindu dengan suasana Indonesia," tambahnya lagi.
Mengenai pengalaman kerja di Australia, Fikri mengatakan beruntung dia tidak memiliki masalah berarti.
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air