Kisah Timnas Palestina Berusaha Bangkit di Tengah Situasi Negara yang Kacau
Di-WO di Singapura karena Visa Satu Tim Dijegal Israel
Rabu, 24 Agustus 2011 – 08:08 WIB

Tim Palestina saat menghadapi Indonesia dalam Friendly Match di Stadion Manahan Solo, Senin (22/08). Foto : Farid Fandi/Jawa Pos
Tahun lalu striker Ziyad Al Kord dilarang bepergian dan rumahnya dihancurkan tentara Israel. Selama 2008?2009 konflik Israel-Gaza, tiga pemain Palestina, Ayman Alkurd, Shadi Sbakhe, dan Wajeh Moshtahe, menjadi korban. "Begitulah kehidupan kami. Tetapi, kami harus tetap optimistis. Perjalanan kami sangat panjang. Kami yakin bisa," ucap Nasser.
Nasser menuturkan bahwa laga melawan timnas Indonesia bukan saja urusan sepak bola. "Tetapi, kami juga ingin mengunjungi saudara kami di sini untuk bersilaturahmi. Setelah ini, kami yang akan mengundang timnas Indonesia bermain di Palestina," terang dia. (c11/kum)
Di tengah situasi negaranya yang tidak stabil, timnas sepak bola Palestina mencoba bangkit. Senin malam lalu (22/8), mereka unjuk gigi di Solo, Jawa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara