Kisah Titi dan Nurbaitih, Rela Meninggalkan Ortu yang Sakit demi Honorer K2

Kisah Titi dan Nurbaitih, Rela Meninggalkan Ortu yang Sakit demi Honorer K2
Tiga pimpinan Perkumpulan Hononer K2 Indonesia Nunik Nugroho (berdiri), Titi Purwaningsih, Nur Baitih (jilbab putih) saat menunggu rapat Panja ASN yang bersifat tertutup, di Senayan,Senin (24/2). Foto: Mesya/JPNN.com

Sebab, penyambung suara mereka banyak yang gagal di Pileg 2019, tidak lolos menuju Senayan.

Sangat rapi, cerdik, dan terstruktur cara kerjanya. Padahal keduanya hanya seorang guru honorer di Sekolah Dasar.

Dan, tanpa dibesar-besarkan, berkat keduanya lah beberapa kebijakan pemerintah bisa keluar. Salah satunya regulasi untuk seleksi CPNS 2013 dan CPNS 2018.

Mau dibantah atau tidak, tetapi setiap ada kebijakan pemerintah terkait honorer K2, tidak terlepas dari peran Titi dan Nurbaitih.

Namun, dua tahun belakangan, kedua Srikandi ini mendapatkan tantangan begitu besar dari rekan-rekannya sesama honorer K2.

Titi yang merupakan Ketum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) memutuskan ikut tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) pada Februari 2019 dan dinyatakan lulus.

Bagi anggotanya, langkah Titi itu dianggap mengingkari perjuangan honorer K2 yang fokus memperjuangkan status PNS.

Ada alasan kuat Titi ikut seleksi PPPK ini.

Inilah kisah mengharukan Titi Purwaningsih dan Nurbaitih dalam memperjuangkan nasib 400 ribu honorer K2.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News