Kisah TKW yang Dipaksa Mengurus Anjing di Malaysia
Yani juga mengaku, keberangkatan dirinya atas persetujuan sang suami. Ia bersama tiga orang temannya berangkat dari Bandara Polonia Medan, menuju Batam.
"Dari Batam, kami naik ferry ke Malaysia. Tapi semua identitas diri saya dipalsukan oleh calo tersebut. Di passport nama saya Suharmi, makanya saya mulai curiga. Sesampai di Kuala Kansar Perak, ternyatan yang saya impikan tidak sesuai kenyataan. Saya mendapatkan perlaku kasar dari majikan. Belum lagi anak majikan yang selalu membuat masalah pada saya. Ia juga tidak segan-segan untuk menganiaya saya. Saya hanya bisa pasrah pada Allah SWT," ujar Yani sembari menyeka air matanya.
Yani juga mengaku Segala bentuk perlakuan kasar ia terima dari majikannya. Dari mulai penganiayaan disekap sampai dilarang berkomunikasi dengan pihak luar ia terima
"Selama 8 bulan bekerja di Malaysia, sepeser uang pun saya tidak terima. Alasan majikan saya, mereka telah membayar saya lewat calo tersebut." Saya kapok untuk berangkat ke Malaysia. Saya tidak mau lagi kesana, biarlah saya di kampung halaman bersama suami dan keluarga saya," ucap Yani.
Untung saja, ada orang-orang dari Partai Nasdem, sambung Yani, yang menemui saya di Malaysia makanya saya bisa pulang kembali. Sementara itu Prananda Surya Paloh, menegaskan kasus TKI ini, harus menjadi prioritas pemerintah harus segera diselesaikan.
"Pemerintah Indonesia harus bertanggungjawa dengan masalah ini. Rasa nasionalisme saya tergugah ketika saudara-saudara saya yang bekerja di Malaysia mendapatkan perlakuan kasar tanpa prikemanusian. Saya mengutuk keras atas kejadian ini. Untuk itu, saya berharap pemerintah harus mengambil langkah dan sikap tegas dalam masalah ini. Pemerintah juga harus, mengambil sikap untuk mengambil apa yang menjadi hak Yani, pada majikannya. Gaji Yani harus di bayar. Inilah yang harus dilakukan pemerintah,"tegasnya.
Sementara itu ketua DPW Partai Nasdem Sumut Ali Umri, menambahkan bahwa partai Nasdem, sudah banyak membantu para TKI yang bekerja di luar seperti seperti Kualalumpur, Lengkapi dan Perak sera Jeddah.
"Kami tidak akan bosan-bosannya untuk menolong saudara-saudara kita yang teraniaya di negara orang. Karena kami akan terus berbuat untuk harkat dan martabat bangsa Indonesia ini," tegas mantan Wali Kota Binjai ini.(rud)
MEDAN-Kembali lagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya. Kali ini yang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi