Kisah Tragis Viki yang Tewas Dihajar Massa
Namun saat berbincang dengan Riau Pos (Jawa Pos Group), dia bertanya-tanya, apa kesalahan yang diperbuat oleh anaknya ini, hingga diamuk massa.
Padahal, tidak ada korban atas perbuatan anaknya. Apalagi sampai berbuat begal. ‘’Korbannya siapa? Kenapa sampai harus dihajar massa begini? Kita tak tahu pasti seperti apa kejadiannya,’’ sebutnya.
Jasri yang akrab disapa Ujang ini, juga menyayangkan tindakan brutal masyarakat. Sebab, tanpa ada bukti yang kuat, anaknya dihajar dengan kejam, hingga tewas.
Dia berharap, pihak penegak hukum dapat berlaku adil atas tindakan ini. ‘’Ya, rencananya kita akan laporkan ke polisi atas tindakan pengeroyokan ini,’’ sebutnya.
Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Fajri mengatakan, jika ada pihak keluarga korban yang melaporkan, maka pihaknya akan merima. ‘’Kita tidak bisa menolak laporan warga,’’ sebut dia, Minggu (17/12).
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan bahwa Viki sebagai pelaku begal. Polres Kampar beserta jajaran masih melakukan penyelidikan.
Hanya saja, dari keterangan saksi dan olah TKP, tidak ada petunjuk bahwa Viki seorang pelaku begal.
Saat itu, tidak ditemukan alat-alat yang digunakan untuk perbuatan kejahatan. ‘’Seperti senjata tajam, atau senjata api, tidak ada ditemukan pada Viki,’’ ujarnya.
Gara-gara berada di semak-semak yang gelap, Viki dicurigai sebagai begal. Dia dihajar massa hingga tewas.
- Tokoh Lampung Dukung Polisi Menegakkan Keadilan di Tengah Masyarakat
- 3 Pelaku Begal Anggota TNI di Medan Masih di Bawah Umur, Korban Ditendang
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap
- Korban Begal di Bandung Kehilangan Surat Berharga, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
- Begal Sadis di Pangkalan Kerinci Akhirnya Ditangkap, Begini Kronologinya