Kisah Tukang Urut Berkursi Roda, Nabung 35 Tahun Akhirnya Naik Haji

Kisah Tukang Urut Berkursi Roda, Nabung 35 Tahun Akhirnya Naik Haji
SIAP BERANGKAT HAJI: Ahmad Sofyan berlatih menggunakan kursi rodanya, menyusuri jalan di Desa Parigi Simbar. FOTO: Radar Banjarmasin/JPNN

Awalnya, dia hanya bisa mengantongi puluhan ribu rupiah per hari.

Namun, setelah mendaftar haji, Sofyan bisa mendapat penghasilan rata-rata Rp 200 ribu sehari.

"Dari penghasilan itu setiap bulan saya sisihkan Rp 2 juta untuk menyetor keberangkatan haji dan sisanya untuk keperluan sehari-hari," ucap ayah tiga orang anak ini.

Niatnya berhaji  sempat terancam batal karena asam urat di kaki.

"Kaki saya ini sakit sekitar empat bulan yang lalu," ucap Sofyan.

Gara-gara penyakit itu, Sofyan tidak bisa berjalan dengan normal.

"Saya sempat drop karena keadaan saya yang sekarang ini," ujarnya.

Namun, demi bisa ke Mekah, dirinya beberapa kali memeriksakan diri ke dokter.

Kemauan selalu berjalan seiringan dengan solusi. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News