Kisah Tuna Netra yang Hapal 30 Juz Alquran
Tidak hanya mengajar Al Quran, Zuhdi pun kerap mengisi pengajian di acara hajatan, khitanan, dan acara lainnya. "Senang bisa membagi ilmu dan pengalaman, saya harap apa yang saya sampaikan bisa dipetik hikmah dan manfaatnya bagi banyak orang," ujar Zuhdi.
Semakin banyak pengalaman yang dilalui, Zuhdi kini dipercaya menjadi Muadzin di Masjid Al Istiqomah Kauman Lama.
Sejatinya, hal itu berawal saat ayah satu anak ini tengah mengumandangkan adzan di masjid Desa Kebumen, Baturraden menjelang bulan puasa pada tahun 1987. Saat itu, (alm) Kyai H Achmad Musalim Ridho, salah satu pendiri Masjid Al Istiqomah Kauman Lama Purwokerto suka dengan adzan Zuhdi.
"Setelah Ramadan, saya masih diminta untuk menjadi Muadzin, tapi saat itu saya masih ingin belajar Al Quran," ceritanya. Dengan tekad sungguh-sungguh untuk mempelajari Al Quran, tidak sia-sia. Sebab Zuhdi pernah meraih juara Qiroah hinga tingkap Propinsi.
Setelah menyelesaikan apa yang menjadi keinginannya itu, Zuhdi pun bertemu dengan jodohnya pada tahun 2007 yang menemaninya hingga kini. Dan akhirnya, ia bersama keluarga kecilnya, kembali ke Masjid Al Istiqomah Kauman Lama, sejak 2008 hingga kini, yang juga menetap menjadi Muadzin untuk Sholat lima waktu. (*)
MEMPUNYAI kekurangan, tidak lantas membuat Muhammad Zuhdi rendah diri. Setelah mengalami gangguan penglihatan saat usia 7 tahun, dirinya masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebegini Angka Orang yang Menggunakan Motor ke Luar-Masuk di Jabodetabek pada H+3 Lebaran
- KAI Pastikan Tiket Kereta Masih Ada Selama Lebaran 2024
- Tol Bocimi Difungsikan untuk Urai Kemacetan ke Arah Jakarta
- Korlantas Polri Sebut Jumlah Kecelakaan Selama Lebaran 2024 Menurun
- Lebaran di Manado Tanpa Ketupat, Rendang & Opor Ayam Jadi Favorit
- Hari Ini Sampai 14 April Akan Diterapkan Ganjil Genap di Tol Japek-Kalikangkung