Kisah Tuti, Penderita Kanker Stadium Empat: Wajib Mengonsumsi Morfin Sebelum Beraktivitas

Tuti kemudian bercerita awal mula diserang penyakit kanker, dari yang tadinya stadium dua menjadi stadium empat.
Pada tahun 2013, Tuti mendapati ada benjolan di bagian tubuhnya, tepatnya di bagian payudara. Namun, menurutnya itu hanya benjolan biasa.
Oleh rekan dan kerabatnya, Tuti disarankan menjalani pengobatan alternatif. Dengan diiming-imingi operasi gaib dan semacamnya. Tuti pun tertarik buat mencoba.
Tidak hanya di Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan), bahkan dia menjajal pengobatan ala tradisional itu hingga ke Pulau Jawa. Harap-harap bisa sembuh tanpa perlu operasi di rumah sakit.
"Uang sudah banyak habis. Bukannya sembuh, benjolan itu justru pecah," kata Tuti.
Tuti kemudian mencoba beralih ke pengobatan rumah sakit. Kala itu dia pergi ke RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang (milik Pemprov Kepri).
Ternyata di sana tak ada dokter yang mempelajari atau merawat penyakit sejenis. Akhirnya, dia memilih perawatan seadanya di rumah.
Pada waktu bersamaan kondisi tubuhnya makin memprihatinkan, berat badannya turun drastis, yang tadinya 97 kg menjadi 47 kg atau turun 50 kg.
Tuti didiagnosa mengidap kanker payudara pada tahun 2014 dan diprediksi mampu bertahan hidup sekitar 2 tahun.
- Ladies, Ketahui Pemeriksaan IHK pada Kanker Payudara
- BAZNAS Berikan Trauma Healing untuk Anak Palestina Penderita Kanker di Yordania
- 3 Manfaat Minum Air Kunyit Campur Lemon, Bantu Turunkan Risiko Serangan Penyakit Ini
- 4 Manfaat Bawang Merah, Kanker Bakalan Ogah Menyerang
- 3 Tahun SELANGKAH Siloam Hospitals Layani 32 Ribu Skrining Gratis Mamografi dan USG Payudara
- 5 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Anda Ketahui