Kisah Ummah, Ibu Dua Bersaudara Pemicu Bentrokan Sampang

Kisah Ummah, Ibu Dua Bersaudara Pemicu Bentrokan Sampang
Ummah, ibunda Tajul dan Rois, di lokasi pengungsian Lapangan Indoor Sampang kemarin. Foto: FERI FERDIANSYAH/Jawa Pos Radar Madura
 "Saya dengan adik-adik perempuan saya masuk Syiah karena buku-buku yang kami baca. Kalau Tajul dan Rois karena sempat belajar ilmu agama," tutur Iklil.

Tajul dan Rois setelah menyelesaikan pendidikan dasar (SD) di desa mereka melanjutkan pendidikan di Yapi (Yayasan Pesantren Islam), Bangil, Pasuruan. Keduanya belajar ilmu agama enam tahun. Tamat dari Yapi, keduanya balik ke desa. Pada 1994 Tajul memutuskan untuk menjadi TKI di Arab Saudi.

"Tidak benar bila diberitakan bahwa Tajul pernah belajar di Iran. Yang benar, dia pergi ke Arab Saudi. Di sana dia bekerja menjadi pelayan toko selama lima tahun," ujar dia.

Iklil juga menceritakan bahwa hubungan keluarga sebelum Rois keluar dari Syiah tidak ada masalah. Namun, pascakonflik pada akhir 2011, keluarga yang berbeda keyakinan semakin terpisah.

BENTROKAN warga di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu lalu (26/8), ternyata berawal dari masalah keluarga. Bukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News