Kisah Ummah, Ibu Dua Bersaudara Pemicu Bentrokan Sampang
Kamis, 30 Agustus 2012 – 10:46 WIB
Ummah, ibunda Tajul dan Rois, di lokasi pengungsian Lapangan Indoor Sampang kemarin. Foto: FERI FERDIANSYAH/Jawa Pos Radar Madura
"Saya dengan adik-adik perempuan saya masuk Syiah karena buku-buku yang kami baca. Kalau Tajul dan Rois karena sempat belajar ilmu agama," tutur Iklil.
Tajul dan Rois setelah menyelesaikan pendidikan dasar (SD) di desa mereka melanjutkan pendidikan di Yapi (Yayasan Pesantren Islam), Bangil, Pasuruan. Keduanya belajar ilmu agama enam tahun. Tamat dari Yapi, keduanya balik ke desa. Pada 1994 Tajul memutuskan untuk menjadi TKI di Arab Saudi.
"Tidak benar bila diberitakan bahwa Tajul pernah belajar di Iran. Yang benar, dia pergi ke Arab Saudi. Di sana dia bekerja menjadi pelayan toko selama lima tahun," ujar dia.
Iklil juga menceritakan bahwa hubungan keluarga sebelum Rois keluar dari Syiah tidak ada masalah. Namun, pascakonflik pada akhir 2011, keluarga yang berbeda keyakinan semakin terpisah.
BENTROKAN warga di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu lalu (26/8), ternyata berawal dari masalah keluarga. Bukan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu