Kisah Wanita Terkencang di Olimpiade Paris 2024
jpnn.com - PARIS – Julien Alfred berteriak kegirangan dan menunjuk ke arah penonton sebelum akhirnya menangis, setelah memenangi nomor paling bergengsi di cabor atletik putri Olimpiade Paris 2024, yakni lari 100 meter.
Juju -panggilan Julien Alfred, finis pertama pada final yang digelar di Stade de France, Paris, Minggu (4/8) dini hari WIB.
Wanita dari Saint Lucia berusia 23 tahun itu mengukir waktu 10,72 detik, mengalahkan tujuh kontestan final 100m putri lainnya, termasuk dua pelari AS yang sebelumnya lebih diunggulkan, yakni Sha’carrri Richardson dan Melissa Jefferson.
Catatan waktu Juju itu menjadi rekor nasional Saint Lucia.
Namun, belum memecahkan rekor Olimpiade atas nama Elaine Herah Thompson (Jamaika) 10,61 detik, yang terukir di Tokyo 2020, dan belum mematahkan rekor dunia atas nama Florence Grifith Joyner (AS) 10,49 detik pada 1988.
Itu menjadi medali pertama Olimpiade buat Saint Lucia dalam sejarah.
Saint Lucia adalah sebuah negara kepulauan di Laut Karibia bagian timur yang berbatasan dengan Samudra Atlantik.
Juju diliputi emosi setelah kemenangannya.
Inilah dia wanita terkencang di Olimpiade Paris 2024. Jangan kaget. Dia mengalahkan para favorit juara.
- No Day
- Aice & Ribuan Warga Serang Meriahkan Selebrasi Rizki Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024
- Warganet: Pembukaan Olimpiade Paris Beda Kelas dengan Asian Games 2018
- Atlet Angkat Besi Terima Bonus Rp 6 Miliar, Rosan: Terima kasih Presiden Jokowi
- Peraih Emas Olimpiade Rizki Juniansyah Kecewa atas Sikap Pemprov Banten
- Tiba di Kampung Halaman, Rizki Juniansyah Langsung Diarak Keliling Kota Serang