Kisah Warga Asal Indonesia yang Hidup dengan Parkinson di Australia
Tan adalah salah satu warga Indonesia di terlibat dalam studi ini.
Chica Ramli, putri dari Tan mengatakan keikutsertaan ayahnya diharapkan bisa membantu untuk lebih memahami penyakit yang diderita ayahnya.
"Kami berpartisipasi dalam studi ini tentu dengan harapan papa bisa sembuh, dan mungkin nanti semua orang yang mengalami Parkinson's bisa sembuh, atau paling tidak mendapat perhatian lebih dan tidak terlalu menderita," kata Chica kepada ABC Indonesia.
Dr Miguel mengatakan studi dan penelitian ini nantinya akan berguna jika ada lebih banyak data genetik dari latar belakang ras selain Eropa.
"Masih banyak data dari budaya lain yang belum terwakili dalam data penelitian, dan kami yakin ada variasi genetik yang nyata di antara berbagai populasi," ujar Dr Miguel.
"Sehingga bila ada cukup informasi mengenai hal tersebut, ini akan berguna," katanya.
Ia juga menjelaskan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, ditemukan sedikitnya ada 90 gen yang berhubungan Parkinson's.
Studi ini telah dimulai sejak tahun 2019 sebagai bagian dari penelitian dunia untuk mengumpulkan data dari 160 ribu penderita Parkinson's dari 58 negara.
Sebuah studi sedang dilakukan di Australia untuk mengetahui penyebab genetik penyakit Parkinson's
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata