Kisah Warga Pedalaman Australia yang Jatuh Cinta Pada Islam
Amber mencontohkan dia misalnya lebih memilih ke kebun raya karena percaya bahwa orang yang menghargai wangi bebungaan tentunya tidak akan mempersoalkan pakaian yang dikenakan Amber.
"Jika anda pergi ke tempat yang dipenuhi orang minum-minum, kemungkinan ada yang akan mengata-ngatai anda. Makanya harus memperhatikan pakaian yang dikenakan serta anak-anak yang mungkin akan terpengaruh," katanya.
Menurut Amber, ibunya Vikki Crook, telah menjadi seorang penganut Kristiani yang taat bersamaan saat Amber menjadi seorang muslimah.
"Ibuku luar biasa dan sangat menerima saya. Dia pun menemukan Tuhan, dan saya pun menemukan Tuhan, dan kami suka berdiskusi tentang Tuhan," tuturnya.
Vikki Crook mengaku senang saat anaknya masuk Islam. "Waktu dia bilang ingin pakai hijab, saya setuju saja. Saya menghargai agamanya. Saya kini sangat bangga dengan dia," ujarnya.
Namun Crook mengaku khawatir bagaimana anak dan cucu-cucunya mengalami diskriminasi.
"Tapi Amber mampu meyakinkan orang dan bisa membuat orang lain melihat sisi berbeda dari agama yang dianut Amber," katanya.
Abdul Aziz, ketua Asosiasi Muslim Northern Rivers yang menyelenggarakan acara barbecue halal di Lismore. (Foto: ABC/Samantha Turnbull)
Dalam sebuah acara barbecue halal di Lismore, kota pedalaman di New South Wales, Australia, sejumlah warga Muslim setempat berbagi pengalaman mengenai
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata