Kisah Warga Sebatik yang Lahan Tempat Tinggalnya Berbagi dengan Negara Lain
Kamar Mandi dan Dapur Rumahnya Ikut Malaysia
Minggu, 14 Februari 2010 – 06:13 WIB
Mappa Baru Sadar, Ini kisah tentang warga yang tinggal di sebuah kawasan terpencil yang berbatasan dengan Malaysia. Di sana, setidaknya ada dua rumah yang dibangun di atas lahan dua negara. Bagian depan masuk Indonesia, bagian dapur masuk Malaysia.
UWAYS ALQADRIE, Nunukan
-----------------------------------------
----------------------------------------
UWAYS ALQADRIE, Nunukan
-----------------------------------------
KAWASAN perbatasan itu ada di Pulau Sebatik. Ini adalah sebuah pulau yang terletak di timur laut Kalimantan dan dibagi menjadi dua bagian. Sebelah utara masuk dalam wilayah Sabah, Malaysia. Sedangkan bagian selatan merupakan wilayah Indonesia, ikut Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sejak 2004, Sebatik yang dipecah menjadi dua (Kecamatan Sebatik Barat dan Sebatik Induk) berkembang menjadi kawasan yang menjanjikan. Hasil kelapa sawit, kakao, serta perikanan kini menjadi pendapatan utama warga. Apalagi, pemerintah pusat mulai menggelontorkan dana untuk membangun kawasan tersebut.
Meski demikian, secara umum, kondisinya masih cukup jauh dari kata maju. Seperti yang disaksikan Kaltim Post (JPNN Group) di Dusun Abdi, RT 3, Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat.
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala