Kisah Wulan yang Bahagia Bisa Jadi Peksos Lansia

Kisah Wulan yang Bahagia Bisa Jadi Peksos Lansia
Nawulan, karib disapa Wulan menjadi Peksos sejak awal menjadi pegawai di BRSLU Budhi Dharma Bekasi pada 1995, lalu diangkat Peksos definitive 2013. Foto: Kemensos

Balai menyiapkan kegiatan, seperti olahraga, keterampilan di antaranya membuat ecoprint, mengolah kripik singkong, membuat kerajinan tudung saji dan telur asin, juga ada keagamaan serta agrowisata.

"Juga, ada kegiatan keterampilan yang bernilai ekonomis dan bisa mendapatkan uang hasil penjualan hasil keterampilan tersebut, " terang Wulan.

Selain itu, tersedia wahana menyalurkan kreatifitas Sentra Kreasi Stensi (SKA) di dalam dalam Balai serta mengikutsertakan produk hasil lansia pada pameran dan bazar.

Menurutnya, pengalaman yang paling berkesan selama menangani para lansia, yaitu pada saat melihat mereka sehat, ceria, serta bahagia.

"Perasaan sedih saat ada lansia meninggal atau kembali ke keluarganya, sebab saya sudah menganggap seperti orang tua sendiri, " tutur ibu tiga anak ini.

Ke depan, bagi lansia yang memiliki keluarga agar dijaga dan disayangi, serta dirawat sebab Balai merupakan pilihan terakhir.

"Bagaimanapun kondisi keluarga, lebih baik menjaga lansia di dalam keluarga, surga di bawah telapak kaki ibu," pungkas Wulan.

Kasubbag TU BRSLU, Dewi menyatakan family support guna memaksimalkan peran keluarga dan mengingatkan anak agar bahwa merawat orang tua adalah kewajiban.

Perlindungan dan perawatan bagi para lanjut usia (lansia) merupakan tanggung jawab bersama, tak hanya dibebankan pada negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News