Kisah Yaimun, Mengabdi Jadi Kepala Desa di Kampung Idiot
Pernah Kesal dengan Dokter yang hanya Beri Ceramah
Selasa, 08 Maret 2011 – 08:08 WIB
Oleh sebab itu, sebagai putera daerah, Yaimun punya keinginan agar desanya segera dibangun jalan. Saat ini, dari total 15 km akses jalan, yang diaspal baru 500 meter. Jalan makadam sekitar 10 km dan sisanya masih berupa tanah liat. Perkembangan desa dinilainya sangat lambat.
Dia juga pernah merasa kesal. Saat tim dokter pernah datang ke Pandak beberapa waktu yang lalu. Yaimun kesal karena dokter itu tidak membawa obat-obatan. Melainkan hanya memberi ceramah kepada warganya. Padahal, untuk datang ke lokasi pertemuan itu warganya harus berjalan kaki cukup jauh. Warga juga dikatakannya banyak yang kesal saat itu.
Meski demikian, sebagai Kades dia mengaku kerap terhibur juga dengan keberadaan warga yang menderita down syndrome. Saat ada kritik pedas akan pekerjaannya, dia berkunjung ke warganya yang sakit itu. Beban dan penat yang ada bisa langsung hilang melihat senyum atau tingkah warganya yang punya keterbelakangan mental itu. "Melihat mereka, membuat saya bersyukur. Karena saya bisa hidup normal seperti ini," katanya lantas tersenyum.(kum)
Jika di desa lain, menjadi kepala desa (kades) adalah jabatan menggiurkan hingga sampai diperebutkan, mungkin itu tidak berlaku di Desa Pandak, Kecamatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408