Kisah Yunita, Anak Nelayan Kuliah di Inggris

Apalagi selama di Inggris dirinya mengaku tidak pernah mendapat kiriman dari orang tuanya sama sekali. Dan ini membuatnya lebih terpacu lagi untuk segera menyelesaikan kuliah di Inggris.
Berkat aktif di berbagai organisasi mahasiswa Indonesia di Inggris, Yunita cukup dikenal oleh kalangan mahasiswa Indonesia yang ada di Inggris.
Libur semester selama tiga bulan dimanfaatkan oleh Yunita untuk menambah penghasilan dengan bekerja di restoran dan hotel-hotel yang ada di Newcastle.
Dan ini membuatnya bisa mengumpulkan uang sendiri, untuk menambah uang saku.
Selama bekerja dirinya terkadang mendapat penghasilan antara Rp 12 juta hingga Rp 15 juta per bulannya.
Uang yang dikumpulkannya selain untuk keperluan sendiri juga ditabung.
“Pada tahun ketiga kuliah ini, selama satu tahun kita diwajibkan keluar kampus magang ke berbagai perusahaan. Untuk lima bulan pertama saya magang di Orchard House Foods atau perusahaan buah siap saji di Inggris. Di sini saya sudah mendapatkan bayaran sekitar Rp 20 juta per bulannya atau 1.500 Pound Sterling. Sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawab pada pekerjaan yang dipercayakan. Untuk lima bulan ke depan saya pilih magang di Jakarta tepatnya di Indofood, mulai Desember ini,” ungkap Yunita.
Semua penghasilan dan uang yang selama ini ditabung untuk persiapan biaya melanjutkan S2 di Inggris di jurusan yang sama.
YUNITA Purnama Sari, orangtuanya hanya nelayan, dengan ekonomi pas-pasan. Tanpa disangka, tamat SMA Yunita meraih beasiswa dari Pemda Kaur, Bengkulu,
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu