Kisruh Kadin Murni Politik, Tak Ada Cawe-Cawe Istana
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) yang juga anggota Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Redma Gita Wirawasta membantah tudingan ada campur tangan istana dalam munaslub.
"Kalau soal campur tangan istana saya enggak melihat itu," ujar Redma kepada wartawan, Selasa (17/9).
Redma mengurai bahwa di dalam tubuh Kadin terdapat dua faksi utama yaitu kubu Kadin asosiasi dan kubu daerah.
Kemudian, dari dua faksi itu menyetujui adanya munaslub Kadin dan memenangkan Anindya Bakrie.
"Jadi, di asosiasi ini kami kumpul, yang punya suara yang setuju munaslub itu lebih dari 20 asosiasi," katanya.
Dia mengatakan bahwa pilihan melakukan munaslub semata-mata karena Arsjad Rasjid dinilai telah melenceng dari aturan Kadin dengan menjadi ketua tim sukses salah satu paslon di Pilpres 2024 lalu.
"Sebelum-sebelumnya Kadin enggak ada yang begitu. Waktu zamannya Pak Rosan, enggak jadi ketua tim kampanye enggak menonjolkan ke pihak tertentu. Zamannya Pak Hidayat Jamannya Pak Bambang Sulistyo kan enggak seperti itu," katanya.
"Nah karena di Kadin ini enggak boleh masuk ke wilayah politik kita kan profesional, kita di dunia usaha," sambungnya.
Kekisruhan yang terjadi pada Kamar Dagang dan Industri diyakini murni masalah politik, bukan cawe-cawe Istana.
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- Munaslub Kadin Dinilai Bertentangan dengan Visi Besar Prabowo Soal Persatuan
- Istana Bantah Isu Kaesang Bermewah-mewahan dan Dapat Fasilitas Jet Pribadi
- Disindir Mahfud, Ali Mochtar Ngabalin: Saya Kerja Duluan Bareng Pak Jokowi
- Kisruh Pergantian Ketum Kadin, Jokowi: Selesaikan Secara Baik-Baik di Internal
- Mengacu Keppres, KSPI Dukung Arsjad Jadi Ketua Kadin Indonesia