Kisruh KJS Jadi Pelajaran Buat BPJS
Sabtu, 25 Mei 2013 – 03:52 WIB
JAKARTA--Penolakan sejumlah rumah sakit terhadap program Kartu Jakarta Sehat (KJS) harus dicermati pemerintah. Sebab, hal itu akan menjadi pelajaran dalam menerapkan jaminan sosial melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang direncanakan mulai 2014.
"Persiapan BPJS harus cepat. Kalau tidak, akan kewalahan dan tidak mustahil terjadi seperti kejadian di Jakarta," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfidz di kompleks parlemen, Jumat (24/5). Pemerintah dan DPR, kata dia, harus mematangkan sistem yang akan diterapkan dalam BPJS.
Kasus penolakan sejumlah rumah sakit terhadap KJS adalah pelajaran dalam menerapkan BPJS. Irgan menyatakan, pelaksanaan BPJS harus memperhatikan prinsip kehati-hatian. Misalnya, terkait dengan ketersediaan infrastruktur yang tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan.
Dia mencontohkan rumah sakit yang mencapai 1.300 rumah sakit dengan persediaan 113.390 tempat tidur. "Sedangkan kebutuhan nasional lebih banyak dari itu," katanya.
JAKARTA--Penolakan sejumlah rumah sakit terhadap program Kartu Jakarta Sehat (KJS) harus dicermati pemerintah. Sebab, hal itu akan menjadi pelajaran
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS