Kisruh Pilkada Jatim Bikin Jenuh
Kamis, 22 Januari 2009 – 19:59 WIB
JAKARTA - Kisruh Pilkada Jawa Timur yang berlarut dikhawatirkan akan membuat masyarakat Jawa Timur mengalami kejenuhan politik. Karenanya, Ketua Umum Partai Nasionalis Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia Erros Djarot menyarankan pasangan Khofifah-Mudjiono (KAJI) dan pendukungnya legowo menerima apapun hasil penghitungan dan pencoblosan ulang di kabupaten Bangkalan, Sampang dan Sumenep. Apakah ajakan Erros kepada pasangan KaJi dan pendukungnya untuk tidak menggugat hasil Pilkada itu juga dikarenakan kedekatannya dengan Syaifullah Yusuf? Erros langsung menepisnya. "Ya saya memang teman Syaiful. Tetapi kan tidak perlu beromantisme. Ini persoalan kedewasaan berdemokrasi saja," kilahnya.
Erros mengatakan, karena saat ini pasangan Soekarwo-Syaifulllah Yusuf (KARSA) berpotensi memenangi Pilkada Jatim maka sebaiknya pasangan KaJi tak menggugatnya lagi. "Kami sangat khawatir timbul kejenuhan politik di Jatim akibat perilaku para kandidat," ujar Erros di kantor DPP PNBK Indonesia, Jakarta, Kamis (22/1).
Baca Juga:
Erros menegaskan bahwa dirinya maupun PNBK merupakan pendukung pasangan KaJi. Namun lebih dari itu, pasangan yang bertarung memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur Jatim perlu melihat lebih jauh dampak yang terjadi di masyarakat jika persoalan paska Pilkada masih berlarut. "Kalau Jatim sampai seperti Maluku Utara, risikonya akan terlalu besar," ulasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kisruh Pilkada Jawa Timur yang berlarut dikhawatirkan akan membuat masyarakat Jawa Timur mengalami kejenuhan politik. Karenanya, Ketua
BERITA TERKAIT
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta
- Hasil Pilkada Bandung Tak Ada Gugatan, Jadwal Pelantikan Walkot-Wawalkot Tak Berubah
- Mau Rayakan Ultah Tanpa Bermewah-mewah, PDIP Tak Undang Prabowo
- Sah! Herman Deru dan Cik Ujang Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih