Kita Berusaha Selamatkan Suara

Kita Berusaha Selamatkan Suara
Komisioner KPU, Sigit Pamungkas. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

Sosialisasi sudah maksimal?

Untuk media (kampanye) lewat panggung budaya, itu sudah sejak 2013 kita lakukan. Relawan demokrasi yang sifatnya masuk ke masyarakat kita mulai awal 2014. Berkaitan dengan media massa kita lanjut di 2014. Kita optimalkan segenap upaya-upaya yang ada. Sebagian kerja partai dan parpol, juga relatif menunjukkan hasil. Beberapa survei memerlihatkan angka minat masyarakat ikut pemilu kini mencapai 80-90 persen. Setidaknya ada tiga lembaga survei yang mengatakan itu. Hal ini modal bagus yang perlu dijaga KPU dan dan partai politik.

Di sejumlah daerah pada pelaksanaan pilkada, tingkat partisipasi pemilih rendah, di bawah 50 persen. Ada langkah khusus yang dilakukan KPU terhadap daerah-daerah ini?

Politik pilkada dan legislatif berbeda. Aktor yang menggerakkan pemilih lebih banyak pada pemilu legislatif. Selain itu SDM yang dikerahkan juga lebih masif. Jadi tidak bisa serta merta partisipasi pilkada yang rendah, terkonfirmasi pada pemilu legislatif. Meski demikian itu (tingkat partisipasi sejumlah pilkada rendah) menjadi warning bagi KPU dan parpol bersama-sama mendorong partisipasi.

Punya peta daerah rawan golput?

Golput itu sebenarnya lebih menunjukkan prilaku kelas sosial. Jadi bukan geografis. Yang relatif golput dalam banyak pengamatan, itu lebih pada kelas menengah dan terdidik. Kelompok ini kelompok rasional yang melek politik sebenarnya. Mereka inilah yang selama ini diindikasikan tidak menggunakan hak pilih.

Kalau yang golput dari kelompok masyrakat terdidik, sosialisasi tentunya sulit dong?

Itu kan tergantung cara partai. Karena yang paling bekepentingan agar masyarakat berpatisipasi itu adalah mereka (parpol). Tapi KPU juga melakukan langkah-langkah. Antara lain mengemas sosialiasi dengan cara-cara yang menarik. Misalnya hadir pada tempat-tempat di mana mereka biasanya berkumpul. Seperti kita melakukan sosialasi di mal-mal, sosialiasi dengan cara yang lebih santai, dengam gaya bahasa yang tidak lagi birokratif, jadi kita upayakan pemilu 2014 ini menunjukkan gejala yang positif dengan sosialisasi masif.

MUNCUL polemik terkait keabsahan hasil pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang jika angka golput mencapai lebih 50 persen. Ada yang berpendapat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News