KITB Catatkan Pembukuan Menggembirakan, 234,5 Persen Dibanding RKAP 2022
jpnn.com, JAKARTA - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan realisasi pendapatan pada 2022 sebesar Rp 249,93 miliar.
Hal itu terungkap lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2022 pada Selasa, 27 Juni 2023 yang dihadiri oleh para pemegang saham yaitu PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PP), PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX), dan Perusahaan Umum Aneka Usaha Kabupaten Batang (Perusda Batang), Seluruh Jajaran Dewan Komisaris, dan seluruh Direksi Perusahaan.
KITB yang adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) didirikan pada 11 Desember 2020, sebagai upaya pemerintah untuk memiliki Kawasan industri yang mampu bersaing di kancah global untuk menarik minat para investor dan mendukung program hilirisasi di Indonesia.
KITB meliputi 48 hektare lahan industri dan telah menarik minat investor asing antara lain, Yih Quan Footwear dari Taiwan untuk membangun pabrik sepatu di Asia seluas 16,4 hektare, dan Wavin – Orbia dari Belanda seluas 20 hektare.
Selain industri tersebut KITB juga menerik investor industri Kesehatan antara lain Jayamas Medika Industri seluas 4,1 hektare, Interskala Medika Indonesia seluas 1,4 hektare, dan Tawada Healthcare 1,9 hektare.
Direktur Keuangan KITB Evi Afiatin menyampaikan KITB membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 73,87 miliar atau 234,5 persen dibandingkan dengan RKAP 2022.
Adapun total asset sebesar Rp 1,4 triliun atau 109,54 persen dari RKAP 2022.
Kinerja keuangan tersebut menunjukan bahwa tujuan pendirian KITB sebagai destinasi investasi memiliki prospek yang sangat baik.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan realisasi pendapatan pada 2022 sebesar Rp 249,93 miliar.
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- Prospek Industri Kimia Meningkat, ICIIS 2024 Kembali Digelar