KJRI Dituding Persulit Kepulangan TKI
Senin, 10 Juni 2013 – 15:11 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka menyesalkan sikap pemerintah yang menyimpulkan peristiwa rusuhnya tenaga kerja Indonesia di KJRI Jeddah, Arab Saudi, sebagai aksi bakar-bakaran plastik saja.
"Saya sesalkan pihak pemerintah menyebut aksi unjuk rasa di Konsulat Jenderal RI itu sebagai aksi bakar-bakar plastik," kata Rieke Diah Pitaloka, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (10/6).
Dikatakan, terjadinya penumpukkan TKI di KJRI tersebut sesungguhnya untuk mengurus amnesti yang diberikan pemerintah Arab Saudi bagi TKI yang selama ini bermasalah.
"Pemerintah Arab Saudi memberikan amnesti TKI untuk melegalisasi seluruh persyaratan yang harus dipenuhi. Anehnya KJRI malah mempersulit dengan membatasi pos pelayanan yang hanya dua tempat dan dibuka satu hari seminggu lalu dibatasi lagi kuota yakni 200 TKI," ungkap Rieke.
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka menyesalkan sikap pemerintah yang menyimpulkan peristiwa rusuhnya tenaga kerja Indonesia di
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas