KKAS: Masyarakat Harus Berani Melawan Hoaks
Di waktu yang sama, aktivis kota Surabaya Ning Diana menjelaskan bahwa melawan hoaks harus dimulai dari diri sendiri.
Selain dari pemerintah, diperlukan sikap yang cerdas dari diri sendiri untuk berani menolak hoaks dan menjadi pengaruh yang baik di lingkungan sosial.
Ning Diana juga menambahkan bahwa susah untuk melarang orang tidak menyebarkan berita hoaks.
Melawan berita hoaka harus berani dan didasari dari moral akan kepedulian untuk menyelamatkan banyak orang agar tidak termakan isu hoaks, yaitu dengan cara membuat antitesa untuk melawan berita-berita hoaks.
“Kita tidak bisa melarang orang untuk tidak menyebarkan hoaks itu, tetapi punya tugas secara moral harus berani, untuk membuat konten antitesa yang melawan berita-berita hoaks. Dengan begitu kita sudah menyelamatkan orang-orang yang tersesat dari sebuah berita hoaks,” tuturnya.
Dia juga menegaskan bahwa menjadi orang yang cerdas adalah sebuah kewajiban di era informasi saat ini. Ketika seseorang dalam menanggapi suatu berita tidak boleh didasari emosi. Melainkan harus menggunakan logika, dan memilah semua informasi yang didapat.
Prof. Dr. Soetanto, budayawan dan pakar hukum menambahkan bahwa masyarakat milenial itu bukan ditentukan dari faktor biologis dan umurnya, melainkan dari kecerdasannya.
Masyarakat harus kreatif dan berpikir kritis untuk tidak langsung percaya dan selalu mencari pembanding untuk bisa membedakan berita tersebut hoaks atau bukan.
Komunitas Kiprah Arek Suroboyo (KKAS) meminta masyarakat harus berani melawan hoaks
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks
- Budi Arie Dinilai jadi Korban Hoaks soal Judi Online
- Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis