KKB Kerap Meneror Aparat dan Masyarakat di Papua, Hasbi Asyidiki Mengaku Sedih

KKB Kerap Meneror Aparat dan Masyarakat di Papua, Hasbi Asyidiki Mengaku Sedih
Ilustrasi- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang baraktivitas di Pegunungan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Papua. Foto: Antaranews Bali via Antara Papua/Istimewa

Gerakan KKB Papua tentu jelas-jelas ingin memisahkan diri dari NKRI, karena mereka melakukan pemberontakan terhadap anggota TNI, Polri dan masyarakat.

"Kita jangan sampai mendirikan negara dalam negara," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Banten.

Menurut dia, "bughot" itu hukumnya haram dan dilarang menurut ajaran Islam dan perlu diperangi, karena tidak memberikan kemaslahatan kepada umat manusia.

Ia mengajak semua komponen masyarakat agar mencintai NKRI dari hasil perjuangan para alim ulama juga para pejuang untuk merdeka lepas penjajah.

Selama ini, katanya, masyarakat Kabupaten Lebak yang penduduknya sangat relegius sebagai daerah "seribu madrasah" selalu menghormati dan menghargai ditengah keanekaragaman suku, bahasa, adat dan agama.

Selain itu juga keanekaragaman tersebut menjadikan kekuatan untuk memperkokoh tali silatuhrahmi guna meningkatkan persatuan dan kesejahteraan, katanya.

Ia juga meminta masyarakat dapat menghindari segala bentuk provokasi dan tidak terpancing untuk melakukan aksi inkonstitusional apalagi tindakannya mengarah pada bughot.

Baca Juga: Anda Kenal Mak-Mak Ini? Dia Sudah Ditangkap Polisi, Kasusnya Memalukan

"Kami minta persatuan dan kesatuan dijaga dan dilestarikan untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik," katanya.(antara/jpnn)

Kelompok Kriminalisasi Bersenjata (KKB) di Papua masih terus melakukan teror terhadap aparat hukum dan masyarakat setempat.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News