KKB Tutup Akses 2 Desa dengan Membuat Lubang di Jalan
Namun, akses jalan yang telah diadang dengan membuat lubang dan menutupi jalanan begitu menghambat. ”Satgas tidak bisa menjangkau kedua desa itu, jalan dilubangi gak bisa lewat,” ujarnya.
Jalur udara juga dipertimbangkan, namun kedua desa tidak memiliki landasan. Sehingga, opsi tersebut sangat tidak memungkinkan. ”Apalagi daerahnya pegunungan, kabutnya tebal,” papar mantan Wakabaintelkam.
Sementara itu, Direktur Pusat Studi dan Pendidikan HAM Uhamka Maneger Nasution menjelaskan, langkah persuasif yang dipilih Polri dan TNI cukup tepat.
Sehingga, bisa meminimalkan jatuhnya korban warga sipil. ”Jangan sampai ada korban jiwa,” jelasnya. Menurut dia, penggunaan kekuatan militer sebaiknya menjadi opsi terakhir.
”Itu pun harus sangat terukur, jangan sampai ada kesalahan yang bisa membuat masalah lain timbul. Jangan sampai ada korban,” terangnya.
Yang pasti, Presiden Jokowi diharapkan menyediakan waktu yang banyak dalam merancang solusi yang komprehensif untuk Papua.
Jangan sampai masalah berlarut-larut atau pun timbul tenggelam. ”Harus benar-benar selesai, jangan sampai muncul kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Victor D. Mackbon mengatakan, situasi Tembagapura saat ini, khususnya area operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) masih kondusif.
Polri belum juga bisa berdialog dengan KKB yang dipimpin Sabinus Waker itu. Entah apa yang diinginkan KKB dengan mengisolasi kedua desa tersebut.
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Brigadir Tri Yudha Gugur Dianiaya OTK, Aiptu Hidayat Terluka, Pistol Dibawa Kabur Pelaku
- Pecatan Polri Anggota KKB Tembak Mati Warga Sipil
- Brigjen Faizal: KKB Tembaki Warga Sipil di Distrik Ilaga
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres