KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA

KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA
Ilustrasi galon isi ulang. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap temuan mengejutkan terkait distribusi air minum dalam kemasan galon guna ulang oleh market leader.

Hasil investigasi lapangan KKI mengungkapkan bahwa produsen air minum tersebut memproduksi dua jenis galon, yaitu berbahan polikarbonat yang mengandung Bisphenol-A (BPA) dan bebas BPA yang terbuat dari bahan PET. Namun, distribusi kedua jenis galon ini ternyata tidak merata.

Berdasarkan temuan tersebut, galon bebas BPA lebih banyak didistribusikan ke kalangan masyarakat menengah ke atas, sementara galon yang mengandung BPA lebih banyak beredar di kalangan masyarakat dengan daya beli rendah.

Menurut KKI, praktik ini dinilai sebagai bentuk diskriminasi yang melanggar hak konsumen sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Ketua KKI David Tobing menjelaskan, temuan ini berasal dari survei dan investigasi yang dilakukan di lima kota besar Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bali, Banjarmasin, dan Manado, selama periode Oktober hingga Desember 2024.

“Kami menemukan adanya ketidakseimbangan distribusi antara galon BPA dan galon bebas BPA,” ujar David, dalam keterangannya, Selasa (3/2).

David juga memberikan contoh konkret di wilayah Kapuk, Jakarta, dimana satu merek air minum menyediakan dua jenis galon. Galon bebas BPA hanya tersedia di lokasi-lokasi premium, sementara galon dengan kandungan BPA lebih banyak dijual di pasar tradisional.

“Ini adalah bentuk diskriminasi yang melanggar hak konsumen,” tegasnya.

KKI menyoroti ketidakmerataan distribusi galon bebas BPA di kalangan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News