KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA

KKI menilai bahwa praktik diskriminasi ini tidak hanya merugikan konsumen di kalangan masyarakat bawah, tetapi juga membahayakan kesehatan mereka.
BPA, yang merupakan bahan kimia berbahaya, dapat terlepas dari galon polikarbonat jika terpapar sinar matahari atau proses distribusi yang tidak tepat.
Paparan jangka panjang terhadap BPA diketahui dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan hormon, kanker, dan masalah reproduksi.
KKI juga mengingatkan bahwa semua konsumen, tanpa memandang status ekonomi, berhak mendapatkan produk yang aman dan sehat.
"Konsumen berhak mendapatkan informasi yang jelas tentang produk yang mereka konsumsi, termasuk risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh kemasan tersebut," tuturnya.
KKI mendesak produsen untuk segera menghentikan praktik diskriminasi ini dan memastikan bahwa semua konsumen memiliki akses terhadap produk yang aman, yakni galon air minum bebas BPA.
Praktik ini dinilai melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen, khususnya Pasal 4 ayat 3 dan 7, yang mengatur hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang jelas dan diperlakukan dengan adil.
KKI menyoroti ketidakmerataan distribusi galon bebas BPA di kalangan masyarakat.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- OSO Pimpin Pemakaman Ketua Dewan Guru KKI Imam Budiarto Buchori
- OSO Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum KKI Periode 2025-2029
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari