KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya

Sebelumnya, pakar polimer dari Universitas Indonesia, Prof. Mochamad Chalid, juga menyoroti potensi bahaya penggunaan galon yang terus dipakai.
Penelitian menunjukkan bahwa galon polikarbonat bisa dipakai hingga 40 kali, yang berarti masa pakainya seharusnya kurang dari setahun.
"Namun kenyataannya, 40% galon yang beredar telah dipakai dua kali lipat dari batas seharusnya,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa peluruhan BPA berlebih sudah terdeteksi oleh BPOM pada survei 2021-2022.
Proses pencucian yang berulang-ulang dan penyimpanan galon yang terpapar sinar matahari juga makin mempercepat peluruhan BPA tersebut.
BPA, senyawa kimia pembentuk plastik polikarbonat, telah lama dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan hormon, masalah perkembangan anak, dan peningkatan risiko kanker.
Ratusan penelitian di berbagai negara menyatakan bahwa paparan BPA dapat membahayakan kesehatan manusia dalam jangka panjang. (jlo/jpnn)
KKI menemukan 40% galon guna ulang sudah berusia di atas 2 tahun. Ketahui bahayanya
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA