KKKS Wajib Pakai Bank Nasional
Rekomendasi BPMigas Atasi Likuiditas Ketat
Kamis, 20 November 2008 – 15:46 WIB
Menurut Priyono, saat ini pihaknya dapat laporan tentang kesulitan yang dihadapi industri penunjang migas, terutama skala menengah dan kecil, akibat seretnya pendanaan. ''Karena itu, perlu dukungan dan sinergi semua pihak,'' katanya.
Baca Juga:
Industri migas, tutur dia, memiliki karakteristik padat modal. Dengan 167 KKKS yang beroperasi saat ini, skala perputaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dan belanja operasi atau operational expenditure (opex) sektor migas berkisar USD 10,56 miliar per tahun.
Dia menilai itu membuka peluang bagi perbankan untuk masuk dalam skema pembiayaan. ''Saya harap perbankan nasional bisa menjemput peluang ini dengan komitmen yang tinggi,'' katanya.
Chairman Indonesia Petroleum Association (IPA) Roberto Lorato mengatakan, pihaknya memandang positif langkah BPMigas untuk meretas sinergi antara perusahaan migas, penunjang migas, dan perbankan. ''Dalam kondisi krisis dan turunnya harga minyak, investor akan melihat keekonomian proyek, termasuk aspek pendanaannya,'' ujarnya.
JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) membuat terobosan. Mengantisipasi dampak krisis ekonomi global terhadap
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024