KKP dan UNIDO Berkolaborasi Tingkatkan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kemitraan strategis bersama United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).
Kemitraan tersebut untuk meningkatkan daya saing produk perikanan khususnya udang dan rumput laut Indonesia di pasar global.
Selain itu, untuk memperkuat produksi, standar mutu, dan diversifikasi produk olahan udang dan rumput laut, serta membuka peluang baru melalui Global Quality and Standards Programme (GQSP) Indonesia, yang dibiayai dari hibah Pemerintah Swiss melalui Secretariat for Economic Affairs/SECO.
Program ini akan berlangsung selama 3,5 tahun ke depan, dengan fokus pada upaya kolaboratif meningkatkan produktivitas dan mutu produk perikanan, khususnya udang dan rumput laut.
Director of Procerssing and quality decelopment DG Product and competitiveness MMAF, Widya Rusyanto berharap program GQSP bisa menyatu dengan arah kebijakan.
"Sehingga produktivitas budi daya pasar ekspor menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan sertifikasi," ujar Widia Rusyanto, dalam keterangannya, Selasa (15/8).
Menurut Widya, sertifikasi ekspor bisa memfasilitasi perdagangan ikan internasonal serta sektor perikanan jadi memiliki daya saing di pasar gloibal.
GQSP Indonesia Fase 2 bertujuan membangun fondasi yang telah diletakkan selama Fase GQSP 1 dan memperdalam intervensi dengan menambahkan area baru termasuk spesies baru dan produk baru serta kontribusi terhadap aspek mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mengubah rantai nilai udang, dan rumput laut.
KKP berkolaborasi dengan UNIDO dalam meningkatkan daya saing produk lelautan dan perikanan.
- Air Mata
- Masyarakat Pesisir jadi Korban, Bupati Tangerang Diminta Bertindak
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Terbaru soal Gaji Guru PNS & PPPK, Lulusan SMA Bisa dapat Gede, Waduh
- Omongan Menteri Trenggono Disebut Tidak Mendasar oleh Pihak Kades Kohod, Waduh
- Soal Denda Rp 48 Miliar Pagar Laut, Kubu Kades Kohod Bilang Begini
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar