KKP Sayangkan Wilayah Potensial Hanya Untuk Tangkap Ikan
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendorong pemerintah untuk memunculkan mata pencaharian baru di wilayah-wilayah potensial. Selama ini, wilayah potensial hanya digunakan untuk menangkap ikan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan, selain untuk menambah penerimaan negara, hal tersebut juga bertujuan menjaga kelestarian di perairan laut.
"Ekosistem laut kami dorong untuk mata pencaharian baru. Seperti sport, tourism, fotografi. Jadi melihat tempat yang indah bukan untuk penerimaan negara saja, tapi untuk menjaga kelestarian," ujar Sjarief di kantornya, Jakarta, Senin (16/2).
Dia lantas mencontohkan Raja Ampat yang kerap dikunjungi oleh wisatawan. Padahal, untuk menempuh lokasi tersebut dibutuhkan kocek yang tidak sedikit. Meski begitu, tak menyurutkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan di Raja Ampat.
"Misalnya untuk melihat Raja Ampat, tempat yang indah. Memang harus mahal sampai ke sana, tapi kan tetap dikunjungi karena keindahannya tetap terjaga. Itu yang harus kita tekankan," beber Sjarief.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kunci utama menurut Sjarief, semua pihak harus yakin bahwa laut adalah milik Indonesia. Dengan begitu, masyarakat tahu bagaimana harus mengelolanya dan menjaganya.
"Jadi gimana caranya supaya mereka kembali lagi untuk melihat keindahan di sana. Nah itu yang kita akan kembangkan. Kita nggak bisa asal-asalan mengelola. Kita harus jual lokasi kita dengan benar," tegas Sjarief. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendorong pemerintah untuk memunculkan mata pencaharian baru di wilayah-wilayah potensial.
- Ikatan Pemuda Betawi Soroti Seleksi Dewan Kota Jakpus
- Kemenhub Tingkatkan Pantauan Udara Selama Libur Nataru
- Polisi Antisipasi Peredaran Narkoba pada Malam Pergantian Tahun di Batam
- Rieke PDIP Bakal Dipanggil MKD Buntut Bersuara Tolak PPN 12 Persen
- 5 Rekomendasi Kongres I PPPK RI, Poin Terakhir Bikin Gembira
- Dirut Jasa Raharja Pantau Arus Mudik di Jogja Bareng Wamenhub