KKP Tangkap Tiga Kapal Pelaku Transhipment
jpnn.com - JAKARTA - Pengawas Perikanan pada Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Jumat (9/1) lalu baru saja menangkap dan menahan tiga kapal pengangkut ikan di Indonesia. Tiga kapal itu yakni, KM Jaya Bali Bersaudara 92 (144 GT), KM TIP 102 (86 GT) dan KM Nusantara VIII (172 GT).
Direktur Jenderal PSDKP, Asep Burhanudin menjelaskan penangkapan tersebut dilakukan setelah pihaknya mencurigai adanya kegiatan pendaratan ikan di dermaga yang tidak dilaporkan.
"Ada kegiatan pendaratan ikan di dermaga oleh PT Bintang Mandiri Bersudara (BMB) yang tidak dilaporkan kepada pengawas perikanan," ujar Asep di kantornya, Jalan Merdeka Timur, Senin (12/1).
Berdasarkan kecurigaan tersebut maka tim pengawas melakukan pengamanan terhadap kapal-kapal tersebut. Dari hasil penyelidikan dikatakan Asep, diketahui kapal-kapal tersebut melakukan pendaratan hasil tangkapan di dermaga milik PT BMB di Bitung.
"KM Nusantara VIII membawa sekitar 45 ton ikan, yang menurut pengakuan nakhoda ikan berasal dari kapal penangkapan di laut KM Jaya Bali Bersaudara 10, KM Mahakam I, KM Helsinki, KM Adi Kusuma, KM Kupang Jaya dan KM Fak-Fak Jaya 189," bebernya.
Sementara untuk KM TIP 102 dibongkar sekitar 20 ton ikan dan KM Jaya Bali Bersaudara diketahui membawa sekitar 56 ton ikan. Dari hasil pengawasan di lapangan, ketiga kapal pengangkut ikan diduga telah melanggar peraturan tentang larangan transhipment, Permen KP Nomor 57/Permen-KP/2014.
"Selanjutnya kapal-kapal tersebut diproses hukum oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipl (PPNS) Perikanan Pangkalan PSDKP Bitung," tandas dia. (chi/jpnn)
JAKARTA - Pengawas Perikanan pada Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Jumat (9/1) lalu baru saja menangkap dan menahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Polkam Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Kenaikan PPN 12 Persen
- Kinerja Polri 2024 di Bawah Jenderal Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan