KLa Project Menuju Keabadian

KLa Project Menuju Keabadian
KLa Project saat menggelar konser Aeternitas di Istora Senayan, Jakarta pada Jumat (25/10) malam. Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

Di atas panggung Aeternitas, KLa Project mengingatkan pendengar bahwa karya yang telah dilahirkan tidak hanya lagu cinta.

Band yang didirikan akhir 1988 di Tebet, Jakarta itu menegaskan, beberapa lagu yang ditulis bahkan bertema tentang isu sosial hingga kecintaan terhadap Indonesia.

"Lagu kami tidak hanya cinta, tetapi juga hati untuk negeri," ucap Katon Bagaskara, sebelum menyanyikan lagu Dekadensi.

Tidak sampai di situ, KLa Project juga menyinggung pemerintah soal janji membangun gedung konser yang tidak kunjung terealisasi.

Momen tersebut terjadi ketika KLa Project hendak membawakan lagu Kidung Mesra.

"Banyak yang janji bikin gedung konser tetapi enggak jadi-jadi. Ini di gedung konser apa bukan ya? Gedung olahraga, sudah 10 tahun ya (janji)," sindir Katon Bagaskara .

"Kita persembahkan lagu ini untuk para penguasa, pemerintah, supaya mendengar bahwa musik itu bukan cuma sekadar menghibur, tetapi menginspirasi, menyemangati kehidupan di sekitar kita," lanjutnya.

Setelah memainkan Kidung Mesra, KLa Project menyuguhkan lagu Ratu Hati, Waktu Tersisa, dan Pasir Putih.

Band legendaris, KLa Project sukses menggelar konser bertajuk Aeternitas di Istora Senayan, Jakarta pada Jumat (25/10) malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News