Klaim Asuransi Melonjak, Profil Calon Tertanggung Dituntut Presisi

Klaim Asuransi Melonjak, Profil Calon Tertanggung Dituntut Presisi
Ki-Ka: Ketua Panitia Indonesia Underwriting Summit ke-5 Zulhamdi Rahman, Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Phd., AAK, Ketua Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (PERUJI) Radix Yunanto, Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara dan Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon secara resmi membuka Indonesia Underwriting Summit 2024 (IUS ke-5) yang diselenggarakan PERUJI. Foto dok. AAJI

Radix melanjutkan, tren kenaikan klaim di industri asuransi jiwa saat ini menjadi alarm untuk meningkatkan sinergi antara underwriter dengan manajamen klaim.

Proses underwriting menjadi vital karena setelah identifikasi risiko selesai dilakukan, barulah underwriter bisa mengelompokan calon tertanggung ke dalam kategori risiko yang sesuai, yaitu declined risk, substandard risk, standard risk, dan preferred risk. 

"Kategori risiko inilah yang akan menjadi panduan bagi manajemen klaim dalam mengabulkan klaim yang diajukan nasabah,” ujarnya.   

Dia mengungkapkan, sinergi antara underwriter dengan manajemen klaim saat ini masih belum optimal dan bisa ditingkatkan. Hal ini menjadi momentum penyelenggaraan Indonesia Underwriting Summit (IUS) ke-5 bertema "Team Up and Accelerate! Underwriting- Claim Collaboration to Enhance Business Process and Portfolio".

“Kolaborasi antara underwriter, klaim dan aktuaris sangat diperlukan untuk kemajuan industri asuransi, agar tidak ada saling tunjuk mencari kesalahan namun saling mencari solusi," pungkasnya.(esy/jpnn)

AAJI mengungkapkan klaim asuransi melonjak, sehingga profil calon tertanggung dituntut presisi


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News