Klaim Keberhasilan, SBY Dinilai Arogan
Kamis, 26 Februari 2009 – 17:00 WIB
Sementara itu, pakar politik dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Lili Romli, mengingatkan PD agar tidak menerapkan strategi defensif. Menurutnya, penjajakan koalisi dengan parpol lain tidak harus menunggu hasil pemilu, walau keputusan berkoalisi akan dieksekusi merujuk pada hasil pemilu legislatif.
"PD kok tidak ada kabarnya? Jangan sampai salah langkah sehingga terjadi blunder. Sebaiknya PD berpikir ulang dan segera merevisi strategi politiknya. Bukan hanya sekadar untuk menjaga perolehan suara, tetapi juga untuk mencegah agar jangan sampai SBY dan Demokrat menjadi 'musuh bersama'," usul Lili.
Lebih jauh Lili pun menjelaskan, jika koalisi Golkar-PKS benar-benar terbentuk, maka mau tidak mau keputusan itu secara serius akan mengganggu Demokrat dan SBY, karena PD harus "bersusah-payah" lagi mencari partner politik yang memiliki suara signifikan. Belum lagi soal membangun akselerasi dengan parpol yang belum pernah menjadi mitra Demokrat. Setidaknya, menurut Lili, koalisi akan butuh waktu untuk penjajakan dan penyamaan langkah politik.
“Keadaan akan bertambah parah, jika sesuai hasil Pemilu 2009 mendatang perolehan suara PD tidak seperti hasil survei LSI. Bila suara Demokrat tidak mampu menembus angka 10 persen, kenyataan ini akan menjadi mimpi buruk bagi PD dan SBY,” ungkapnya.
JAKARTA – Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, menilai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) arogan karena telah mengklaim
BERITA TERKAIT
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum